Monday, November 27, 2006

The Great Oral-tor – The sour pil-kada

Udah berapa tahun ya jadi Golput? Rasanya hepi-hepi aja kok.
Daripada merelakan ketidak sepahaman menjadi superioritas, kan?
Cukup sudah melihat orator memuakkan dan euphoria pelaku politik nir-kompetensi lengkap berikut antek-antek pemuas orde sebelumnya.
Artis sinetron jadi anggota dewan? Pengin jadi Gubernur? Please deh, mendingan nulis blog narsis-narsisan aja.

Saya setuju dengan Gus Pur (tokoh parodikal Gus Dur di News.com setiap Senin) yang bilang : “Kalau mau pemilu aja inget. Giliran sama janji-janjinya, lupa!”

Atas persetujuan dengan opini itu, maka pergilah kemarin ke tenda Pilkada (kasihan pak RT yang sudah membagikan kartu).
Setelah menunggu 5 menit (pengalaman baru, kirain berjam-jam!) dikasihlah kartu suara (meskipun kartunya mute) untuk dicoblos.
Ada 4 pasang kandidat Gubernur di sana. Silahkeun pilih demi demokrasi.
Atau coblos semua demi konsistensi Golput.

Done!
Smile pak RT, smile…
Go home good citizen.
Fill the hope for better future.

Off the record (whispering) :
Saya nyoblos no. 1 karena gambarnya paling hi-res !